Contoh Limbah Anorganik Dan Cara Pemanfaatannya

Dampak Negatif Penumpukkan Limbah Anorganik

Dampak dari keberadaan limbah anorganik jika tidak dimanfaatkan tentunya dapat merusak lingkungan maupun merusak kesehatan manusia. Ambil contoh dari contoh limbah anorganik di atas, berikut beberapa dampak tersebut:

Contoh Karya Ilmiah Tentang Pencemaran Lingkungan beserta Strukturnya

Demikian pembahasan mengenai 5 contoh limbah anorganik dan cara pemanfaatannya menjadi produk berguna. Melalui artikel ini semoga kita bisa lebih bijak dalam mengelola limbah.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Sonora.ID - Limbah anorganik adalah salah satu jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai dan sumbernya bukan dari makhluk hidup.

Limbah anorganik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik.

Limbah lunak anorganik merupakan limbah yang bersifat lentur, lunak, dan mudah dibentuk. Sedangkan, limbah keras organik merupakan limbah yang mengandung bahan yang kuat sehingga tidak mudah untuk dihancurkan.

Limbah ini hanya dapat dihancurkan dengan menggunakan teknologi tertentu seperti dengan cara penghancuran, pemanasan atau pembakaran.

Dalam artikel ini pun kita akan membahas secara khusus mengenai contoh limbah keras anorganik dan pemanfaatannya menjadi kerajinan tangan.

Baca Juga: 30 Contoh Limbah Cair di Lingkungan Sekitar, Apa Saja Ya?

Contoh Limbah Keras Anorganik

Contoh  limbah keras anorganik di antaranya adalah sebagai berikut.

Contoh Pemanfaatannya Menjadi Kerajinan Tangan

13 Desember 2024 22:30 WIB

13 Desember 2024 18:57 WIB

13 Desember 2024 18:20 WIB

13 Desember 2024 18:15 WIB

10+ Contoh Limbah Organik dan Anorganik dan Cara Pemanfaatannya – Dalam kehidupan, pasti kita akan menghasilkan limbah atau sampah.

Limbah dan sampah ini nantinya harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Tak perlu bingung karena Mamikos kali ini akan memberikan 10 contoh limbah organik dan anorganik beserta cara pemanfaatannya. Jadi, simak terus artikel berikut ini!

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, limbah merupakan suatu benda atau bahan atau barang yang sudah tidak memiliki nilai, alias tidak lagi berharga.

Hal ini bisa disebabkan karena sudah kedaluwarsa atau memang sudah selesai digunakan oleh manusia.

Limbah bisa juga didefinisikan sebagai sisa proses produksi suatu barang atau produk. Jadi, limbah atau sampah yang ada di dunia ini bukan hanya satu jenis dan dihasilkan dari satu tempat ya.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sampah dan Pencemaran Lingkungan

Ada beberapa jenis limbah di dunia, tapi kali ini kita hanya akan membahas dua jenis yang paling umum, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah organik adalah sampah atau sisa barang yang sudah tidak lagi berharga yang berasal dari makhluk hidup.

Maka dari itu, limbah jenis ini bisa didaur ulang dan dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan makhluk hidup.

Limbah organik lebih mudah terurai karena secara alami memiliki suatu zat kimia yang bisa membuatnya mengendap di tanah atau air.

Berbeda dengan limbah organik, limbah anorganik justru sangat sulit terurai sehingga membutuhkan metode pengelolaan khusus.

Limbah anorganik berasal dari produk-produk yang non-alami atau hasil ciptaan manusia. Jadi, limbah ini tidak memiliki zat kimia khusus yang membantunya terurai dan mengendap.

Limbah Organik Basah

Disebut limbah organik basah karena sifatnya yang memiliki kandungan air lebih banyak daripada sisa bahan alami lain.

Contoh dari jenis limbah ini adalah kulit buah-buahan, sisa sayuran, biji-bijian, sayuran busuk dan buah busuk.

Membuat Kertas Daur Ulang

Untuk kertas-kertas bekas yang sudah tidak terpakai, kamu bisa menjadikannya sebagai kompos atau di daur ulang menjadi kertas baru.

Untuk mendaur ulang kerta, kamu membutuhkan kertas-kertas bekas yang tidak ternoda minyak, cat, kotoran, atau makanan.

Jangan pula menggunakan kertas tisu, kertas minyak, bungkus kado, kertas foto atau kertas-kertas yang memiliki perekat di satu sisi (seperti stiker dan label) ya!

Kemudian, kamu membutuhkan bingkai foto lama, kasa jendela halus, ember plastik yang muat untuk bingkai foto, spons, handuk tidak terpakai, spatula, kain bekas dan blender (jangan pakai blender untuk makanan ya!).

Setelah semua bahan dan alat terkumpul, mulai cincang kertas bekas menjadi potongan kecil, masukkan ke dalam blender, tambahkan air dan hancurkan hingga tercampur semua dan menjadi bubur kertas yang cukup kental.

Di dalam ember plastik, letakan kasa jendela halus dan bingkai foto lama. Pastikan keduanya berada dalam posisi yang rata.

Tuang bubur kertas ke atas cetakan bingkai foto dan ratakan dengan spatula. Tutup dengan kain lalu tempelkan spons dengan hati-hati ke atas permukaannya.

Hal ini akan membuat spons menyerap kandungan air dalam bubur kertas tersebut. Lakukan secara berhati-hati agar tidak merusak bentuk kertas.

Setelah itu, pindahkan kertas ke atas kain dan jemur di tempat yang kering dan panas selama kurang lebih satu hari.

Ulangi langkah-langkah tersebut sampai kamu mendapatkan jumlah kertas yang diinginkan!

Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.

Jenis-jenis dan Contoh-contoh Limbah Organik dan Anorganik

Setelah memahami ciri-ciri limbah organik dan anorganik, mari kita pelajari jenis-jenis dan contoh limbah organik dan anorganik yang ada di sekitar kita.

Repair (Memperbaiki)

Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.

Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.

Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.

Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Limbah anorganik sumbernya bukan berasal dari makhluk hidup. Sementara, arti dari limbah itu sendiri adalah sisa produksi atau buangan yang tidak terpakai dari hasil kegiatan manusia ataupun alam.

Dikutip dari modul Prakarya Paket B Setara SMP/MTs Kelas VIII bertajuk "Limbah Bernilai" oleh Yenti Rokhmulyenti, S.Pi dan Suci Paresti, berdasarkan senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni limbah organik, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

Kebalikan dari anorganik, limbah organik merupakan limbah yang sifatnya dapat mudah membusuk (bisa terurai), seperti sisa-sisa makanan, kotoran hewan dan manusia, daun-daunan, dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan limbah B3 adalah kelompok limbah yang mengandung bahan atau senyawa yang dapat membahayakan, lingkungan dan juga mengganggu kesehatan keberlangsungan makhluk hidup.

Cara Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik

Setelah memahami beberapa contoh limbah organik dan anorganik yang ada di sekitar kita, sekarang mari mempelajari tentang cara pemanfaatan limbah-limbah tersebut.

Pemanfaatan ini dilakukan dengan maksud mengurangi jumlah limbah yang ada di muka bumi, terutama limbah anorganik.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan limbah organik dan anorganik:

Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International

Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.

Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.

Contoh Limbah Anorganik dan Pemanfaatannya

Salah satu ciri dari limbah anorganik ini adalah bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menjadi barang baru.

Berikut adalah contoh-contoh limbah organik serta cara pemanfaatannya menjadi produk berguna:

Limbah plastik dapat ditemukan hampir di semua tempat termasuk di rumah. Tumpukkan dari limbah plastik ini bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Contohnya, limbah plastik bisa didaur ulang menjadi lampu hias.

Pembuatan dari lampu hias ini cukup mudah yakni hanya dengan menggunting bagian botol bekas, lalu sisanya dapat dikreasikan menurut selera.

Produk lain hasil pemanfaatan limbah plastik ini adalah tas atau dompet yang terbuat dari plastik bekas kopi, mainan anak yang terbuat dari botol plastik, atau anyaman yang terbuat dari kumpulan sedotan plastik.

Pemanfaatan limbah logam memang tidak semudah limbah lainnya karena tidak bisa dirangkai dengan mudah.

Akan tetapi, limbah logam ini jika pemanfaatan bisa dikreasikan menjadi produk berguna maka harga jualnya bisa lebih sangat tinggi.

Limbah logam bisa diolah kembali menjadi bahan baku untuk membuat bangunan.

Sederhananya, logam yang menumpuk sebagai sisa dari produksi sebuah pabrik bisa dimanfaatkan untuk properti di rumah atau peralatan dapur.

Limbah kaca biasanya diolah kembali menjadi kerajinan berupa hiasan atau mozaik. Limbah kaca dengan warna yang beragam akan lebih indah dijadikan hiasan mozaik untuk dipajang di rumah.

Bahkan, kerajinan mozaik ini dapat memiliki harga jual yang tinggi jika diekspor ke luar negeri.

Selain kerajinan mozaik, limbah kaca dapat didaur menjadi figura, cermin, vas bunga, guci, tempat sabun, tempat tisu, kaligrafi, dan lainnya.

Produk dari limbah kaca ini dapat membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan loh.

4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?

Limbah kertas pun merupakan limbah yang mudah ditemukan bahkan di rumah sekali pun. Macam-macam olahan dari limbah ini bisa dibuat misalnya untuk pembungkus makanan.

Saat ini sudah banyak digunakan kertas bekas sebagai bungkus makanan yang dipakai oleh para pedagang kaki lima.

Selain itu, kertas ini juga bisa didaur ulang menjadi kertas baru dengan tekstur yang lebih kasar.

Kertas tersebut nantinya bisa dijadikan kertas hiasan ketika membuat bullet journal. Pemanfaatan limbah kertas ini juga bisa diolah kembali menjadi mainan anak.

Limbah kaleng bisa diperoleh dari bekas konsumsi kaleng susu atau kaleng sarden. Bekas-bekas kaleng tersebut bisa diolah dan dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna misalnya seperti pot bunga.

Agar bisa diperjual belikan, kaleng bisa diolah menjadi mainan-mainan anak seperti kapal-kapalan atau mainan lainnya sesuai dengan kreativitas pengrajin.

Kemudian, pengrajin bisa memberikan cat warna untuk menutupi label dan sebagai penambah daya tarik pembeli.

5 Contoh Limbah Anorganik dan Cara Pemanfaatannya Menjadi Produk Berguna – Pernahkan kamu menemukan tumpukkan sampah berupa kain, kaleng, atau kaca dari sisa produksi sebuah pabrik?

Sampah-sampah tersebut merupakan limbah anorganik. Berikut penjelasan mengenai limbah anorganik dan pemanfaatannya.

Limbah anorganik dikenal dengan limbah yang sangat sulit terurai dibandingkan dengan limbah organik. Penguraian limbah anorganik ini memerlukan waktu hingga 500 tahun agar bisa sempurna terurai.

Lamanya penguraian tersebut tentunya menjadi dampak yang buruk bagi tata lingkungan maupun kebersihan lingkungan di bumi ini. Ditambah masih minimnya pengetahuan tentang pemilahan dan pengelolaan limbah anorganik ini membuat keberadaannya semakin menumpuk di bumi.